Dunia Rafi

Hari ini tiga tahun kemudian

Posted in CelotehAyah&Mama by wiratara on Agustus 30, 2012

Aloha…..sudah lama sekali saya tidak menulis di blog ini rupanya. Padahal seharusnya tidak demikian. Kemalasan adalah alasan utama kenapa hal ini terjadi. A True Procrastinator.

Tulisan ini menyambung tulisan sebelumnya ‘hari ini dua tahun kemudian‘ yang sudah diposting Agustus 2011 yang lalu. Masih di tulis di meja yang sama, kamar kost yang sama, dan dengan laptop yang sama. Bedanya, dulu waktu menulis saya berbaju lengkap, kini bertelanjang dada dengan balutan handuk basah. Alhamdulillah umur saya dipanjangkan dan tetap dilimpahkan nikmat iman, kesehatan dan kesempatan. Tentu saja dengan rizki yang alhamdulillah mencukupi bagi kami sekeluarga.

Tidak terasa sudah memasuki tahun ketiga sejak tulisan ini pertama kali kubuat di Amsterdam 2009 lalu, sebulan menjelang kepulanganku ke Indonesia. Sudah banyak lika-liku kehidupan yang saya lalui dengan keluarga kecil kami. Bersyukur tiada henti. Ya, itulah yang selalu saya ingin lakukan. Pandir rasanya, bila setelah semua ini saya tetap berkeluh kesah. Banyak sekali doa-doa saya di tahun yang lalu yang sudah dipenuhi oleh Alloh, Sang Pengabul Doa. Penentu yang terbaik. Hakim yang teradil.

Tahun ini kami juga tak kalah disirami dengan rizki oleh Alloh. Tidak melulu materi. Kesehatan, ketenangan hati. Isteriku yang sudah semakin dekat dengan kelulusan, anakku yang sudah naik ke kelas TK B dan semakin bertambah dewasa. Ganteng mirip ayahnya!. Kondisi keuangan kami yang insyaAlloh lumayan mapan. Meskipun balance tetap negatif karena belanja modal. hahaha. InsyaAlloh tahun depan bisa di ‘0’ kan ya pak NISP. Luar biasa kenikmatan yang diberikan kepada kami.

Ya Alloh, bukannya manusia kalau permintaan kami hanya berhenti disini. Masih ada setumpuk doa dan pengharapan kami untuk tahun yang akan datang. Tahun yang kami idam-idamkan engkau ridhoi mempersatukan kami sebagai keluarga yang utuh. Dengan tambahan anggota baru yang insyaAlloh Engkau berikan kesehatan, kesempurnaan dan keluhuran. Keluarga yang Sakinnah, Mawaddah dan wa Rahmah. Amin. Saya juga ingin sekolah lagi sekaligus menekuni dunia menulis yang menjadi impian indah setiap malam.

Rumah kami yang Engkau berikan mampu menjadi rumah yang membahagiakan kami. Rumah yang memberikan ketenangan dan ketenteraman. Kesederhanaan yang membawa kebahagiaan. Ilmu yang Engkau berikan kepada kami, alhamdulillah mampu menjadi ilmu yang memberikan manfaat bagi orang lain, membantu bagi yang memerlukan.

Tidak ada kata yang sanggup melukiskan semuanya selain ‘Alhamdulillah’. Kami berharap, Alloh, terus karuniakanlah kami dengan rizki-rizki-Mu. Baik yang terlihat ataupun yang tidak. Yang mampu di-indera secara fisik maupun yang tidak. Yang nyata maupun yang ghoib. Kami meminta dengan menghamba. Kami memohon dengan mengiba. Akan kasih sayang-Mu.

Ya Alloh, jikalau Engkau mengijinkan, kami berharap semoga di tahun depan, kami bisa menulis sambungan tulisan ini ditengah keluarga kecil kami. Dalam suasana yang jauh lebih baik dari kini. Dipenuhi dengan karunia dan kebahagiaan. Kami yakin ya Alloh, Engkau maha pemberi petunjuk yang Hak, penentu keputusan yang terbaik.

Terimakasih ya Alloh…Alhamdulillah…Alhamdulillah….Alhamdulillah..

Setiabudi, Kuningan

30 Agustus 2012; 20:37

Ayahrafi

2 Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. Melanie Newman said, on September 22, 2012 at 4:02 pm

    Dear Muhammed/Rafi,
    I’m a UK based journalist and would very much like to speak to you about a health issue mentioned in your blog, but would prefer not to do this publicly. Would you mind emailing me on the address supplied so that I can explain further?
    Best wishes
    Melanie

    • wiratara said, on Februari 11, 2013 at 3:51 pm

      i’ve sent you my email, though I am still not sure that you’re really a person or spam. sorry…


Tinggalkan komentar